Persebaran
Tambang Garam Batu (Halite) di Indonesia
Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980 tentang penggolongan
bahan-bahan galian. Pada pasal 1, bahan-bahan galian terdiri atas tiga
golongan. Garam batu merupakan bagian dari bahan galian golongan C (bahan
galian industri). Bahan galian golongan C adalah bahan galian yang digunakan
untuk bahan baku industri.
Setelah mengenali beberapa jenis batuan yang ada di bumi, ada salah satu
jenis batu yang sepertinya menarik untuk dibahas lebih lanjut. Ini karena batu
tersebut sangat membantu menjebak minyak bumi atau gas yang sering dijumpai di
Teluk Meksiko dan daerah-daerah Timur Tengah. Batu tersebut adalah batu garam
atau yang sering dikenal sebagai rock salt dan termasuk ke dalam
batuan sediment. Batu garam ini terbentuk dari kumpulan mineral yang
sering disebut halite.
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari
hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan
anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti
klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti
fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Garam Batu
(Halite)
Garam batu merupakan mineral yang rapuh dengan pecahan konkidal. Garam batu
merupakan mineral yang sangat mudah larutnya. Terkadang garam batu terdapat
dengan sangat murni, walaupun pada umumnya masih bercampur dengan calcium,
chloride, dan zat lainnya.
from :
geogallery.si.edu
Terbentuknya Garam
Batu (Halite)
Terbentuknya garam batu sebagai endapan luas dari garam batu, sebagai larutan
garam, sebagai hasil sublimasi dekat gunung api, dan sebagai efflorescent
earthy crusts di daerah kering. Selain itu terbentuknya batu garam ini akibat
dari penguapan air yang mengandung garam seperti air laut yang banyak
mengandung ion-ion Na+ (Sodium) dan Cl– (Cloride). Batu
garam ini umumnya terbentuk di daerah danau yang mengering akibat penguapan,
teluk-teluk yang relative tertutup, daerah estuarine yang ada di daerah arid,
daerah-daerah di dekat laut seperti lagoon dan lain-lain.
Sifat Fisik Garam Batu :
•HALIT- NaCl
•Sistem Kristal : Ismoterik
(Gambar 1.)
•Belahan
: Sempurna (1011)
•Kekerasan
: 2,5
•BD
: 2,16
•Kilap
: Kaca
•Warna
: Bening, kekuningan, kemerahan, biru sampai keunguan.
•Gores
: Bening sampai putih
•Terdapat
: Dalam sedimentasi yang etbal berubah bentuk oleh evaporit dari
laut
yang
tertuutp lagun-lagun. Karakteristik mineral-mineral asosiasinya
adalah dolomite basal, anhidrit,
gypsum, poli halit
https://doddys.wordpress.com/2006/12/08/pembentukan-batu-garam-rock-salt-dan-
kubah-garam-salt-dome/
Peran Batu Garam
di dunia pertambangan
Batu garam sangat membantu menjebak minyak bumi atau gas yang sering dijumpai
di Teluk Meksiko dan daerah-daerah Timur Tengah. Batu tersebut adalah batu
garam atau yang sering dikenal sebagai rock salt dan termasuk ke dalam batuan
sediment. Batu garam ini terbentuk dari kumpulan mineral yang sering disebut
halite. Mineral halite mempunyai rumus kimia NaCl. Akan tetapi batu garam bisa
juga mengandung pengotor-pengotor dan umumnya yang berasosiasi dengan batu
garam tersebut adalah anhydrite (CaSO4), gypsum (CaSO4.2H2O), dan
juga sylvite (KCl).
Tambang Garam Di
Indonesia
Tambang garam adalah usaha pertambangan ekstraksi
garam batu atau halite dari deposit. Berbeda
dengan garam yang dipanen dari laut, garam ini ditambang selayaknya bahan tambang
bebatuan.Tambang garam terdapat di area di mana pernah terdapat badan air
(danau, sungai, laut) yang kemudian mongering.
Sebelum
ditemukannya mesin pembakaran dalam dan
peralatan pengerjaan tanah, penambangan garam merupakan usaha yang mahal dan
berbahaya. Dehidrasi dapat terjadi begitu cepat karena penambang terekspos
garam secara konstan di kulit, terhirup udara, dan tertelan secara tidak
sengaja. Di zaman Romawi kuno, garam yang tersaji di meja makan adalah simbol
kekayaan. Ahli sejarah Romawi, Pliny the Elder menyatakan bahwa "di
Roma, para prajurit dibayar dengan garam (salt), dan istilah salary
(upah) berasal dari situ. Hingga Revolusi Industri, garam tambang masih sulit
dilakukan dan penambangan lebih sering dilakukan oleh budak atau narapidana. Praktik
tersebut masih dilakukan oleh Uni Soviet dan Jerman Nazi di perang dunia.
from:http://www.kaskus.co.id/thread/516ce08c601243d00300000a/
Penyebaran Garam Batu (Halite)Garam Batu terdapat di Jawa Timur yaitu Madura,
lalu di Maluku tepatnya di Jamdeina. Selain itu Garam Batu juga terdapat di
Kepulauan Kei. Selain itu ditemukan pula Tambak garam di desa Palibelo, di luar
Bima, Pulau Sumbawa, Indonesia
Manfaat Garam Batu
(Halite)
Manfaat dari Garam Batu (Halite) adalah Digunakan dalam makanan manusia
dan hewan, makanan bumbu dan pengawetan makanan, digunakan untuk menyiapkan
natrium hidroksida, soda abu, kaustik soda, asam klorida, klorin, natrium
logam, glasir keramik, metalurgi, air mineral,sabun, penjernih air, jalan raya,
fotografi, herbisida, pemadam kebakaran, reactor nuklir, obat kumur,
obat-obatan, dalam peralatan ilmiah untuk bagian optik. Kristalvtunggal yang
digunakan untuk transmisi spektroskopi, ultraviolet dan inframerah.
Garam batu juga dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, selain untuk
dikonsumsi secara langsung oleh manusia, juga dimanfaatkan oleh industri
diantaranya adalah oleh industri kimia mencapai sekitar 22,70 %, industri pulp
dan kertas : 8 %, industri makanan ternak 7 %, industri plastik /fiber: 5 -6 %,
industri sabun : 5 -6, dan untuk keperluan industri-industri lainnya.
Cara Pengolahan
Garam Batu (Halite)
Berdasarkan UU No. 4 tahun 2009 tentang
pertambangan mineral dan batu bara, bahwa wilayah pertambangan daalam melakukan
eksplorasi dan eksploitasi barang tambang mempertimbangkan aspek ekologi,
ekonomi, dan sosial budaya, serta berwawasan lingkungan.
Hal tersebut
mewajibkan perusahaan tambang untuk menerapkan eksplorasi dan eksploitasi barang
tambang yang ramah lingkungan seperti uraian berikut ini.
a. Mendayagunakan sumber barang tambang
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
b. Mengelola sumber barang tambang
dengan baik dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat.
c. Memanfaatkan sumber barang tamban
dengan memperhatikan kepentingan ekonomi.
d. Meningkatkan potensi sumber barang
tambang pengaruhnya terhadap lingkungan hidup.
e. Menerapkan indikator-indikator yang
memungkinkan pelestarian.
Indonesia memiliki banyak kandungan barang tambang, baik yang sudah
dimanfaatkan maupun yang masih merupakan potensi. Penjelasannya sebagai
berikut.
▪ Prospeksi
Propeksi adalah suatu kegiatan
penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan bahan galian atau mineral
berharga.
▪Eksplorasi
Eksplorasi adalah suatu kegiatan
lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui
ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan, serta “studi
kelayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah
ditemukan.
▪Eksploitasi
Eksploitasi adalah suatu kegiatan
penambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan pengambilan dan pengangkutan
endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan
pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke tempat pemasaran.
Tahap pelaksanaan eksplorasi dan
eksploitasi barang tambang diperlukan tindakan efesiensi. Efesiensi dapat
menyelamatkan pengusaha, pemerintah, dan masyarakat dari berbagai kerugian. Contoh
tindakan efesiensi dalam pertambangan adalah sebagai berikut.
a. Pemerintah melakukan penelitian
menyeluruh terlebih dahulu
b. Pengusaha menyiapkan
sarana-prasarana sebelum melakukan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang.
c. Pemerintah melakukan pengawasan
selalu pada pelaku usaha tambang
d. Pengusaha melakukan langkah-langkah
untuk mengatasi limbah pertambangan
Selanjutnya, terdapat kegiatan reklamasi, yaitu suatu kegiatan yang bertujuan
memperbaiki atau menata kegunaan lahan akibat kegiatan pertambangan. Dalam
pelakasaan reklamasi bagi garam batu, dapat dilaksanakan dengan melakukan
pengendalian erosi dan sedimentasi dengan cara mengurangi kecepatan air
limpasan dan meningkatkan peresapan air yang masuk ke tanah (infiltrasi).
Sumber :
Buku Geografi SMA kelas XI Penerbit
Erlangga
Buku Geografi SMA Kelas XI Penerbit
Yrama Widya
http://wienblank.blogspot.co.id/2012/01/saltstone-dan-pemanfaatannya.html