Rabu, 19 Oktober 2016

Geografi XI


Potensi Geografis Indonesia untuk Penyediaan Industri




         Indonesia Negara kepulauan terbesar di dunia merupakan salah satu Negara yang giat membangun perekonomian di Negaranya sendiri. Semua itu berjalan lurus dengan banyaknya tingkat ekspor maupun impor dan kegiatan ekonomi seperti produksi dan konsumsi. Indonesia pula merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia dengan luas yang lebih dari 5.400.000 Km2 serta berbagai macam mahluk hidup dan barang tambang yang tentu saja sebagai pasar empuk bagi siapa saja yang ingin membangun industry di Negara ini. Namun walaupun banyaknya industri-industri yang memberikan keuntangan bagi Indonesia dan sejalan dengan program industri kreatif oleh kementrian perdagangan, banyak pula sebagian dari industri tersebut memberikan kerugian bagi Indonesia terutama pada bidang lingkungan. 

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=EFR1G71ev8s

A. Pengertian Industri
         Industri adalah bagian dari proses produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku menjadi bahan yang bernilai bagi masyarakat. Bahan mentah adalah bahan yang diperoleh dari sumber daya alam yang akan dimanfaatkan dalam usaha industri. Contohnya, getah karet untuk industri ban.
         Bahan-bahan yang diolah dalam kegiatan industri berupa bahan mentah. Bahan-bahan itu merupakan bahan organic dan anorganik yang berasal dari aktivitas sektor produksi primer, misalnya karet, kulit, kayu, ikan, dan alumunium.
         Saat ini Indonesia sedang memperbanyak dan memproduksi industrialisasi, beberapa keuntungan berikut dapat dicapai.
a. Memperbesar kegunaan bahan mentah.
b. Memperluas lapangan kerja.
c. Menambah penghasilan penduduk dan meningkatkan kemakmuran.
d. Mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk industri luar negeri.
e. Mendorong ilmu pengetahuan dan teknologi.
f.  Menghasilkan aneka barang yang diperlukan oleh masyarakat.
g. Menambah pemasukan devisa Negara.
Untuk menuju industiralisasi, pemerintah melalui kementrian perindustrian telah mengambil beberapa langkah bersama kementerian lain, misalnya mengimpor alat-alat industri dan mesin-mesin dari luar negeri, mengadakan Dinas Perindustrian di setiap provinsi, mendatangkan bantuan tenaga ahli dari luar negeri, membangun pembangkit lisrik, dan memberikan kredit melalui bank dengan tingkat bunga yang kecil.
  

B. Dampak Positif dan Negatif dari Pembangunan Industri
         Dampak positif atau keuntungan yang dapat diambil dari pembangunan industri antara lain sebagai berikut.
a. Menambah pengahasilan dan meningkatkan kemakmuran penduduk.
b. Menghasilkan aneka barang yang diperlukan masyarakat
c. Memaksimalkan kegunaan bahan mentah
d. Memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk
e. Memberi penghasilan tambahan bagi petani
meskipun pembangunan industri membawa banyak keuntungan, industri tetap membawa dampak negatif. Beberapa dampak negatif pembangunan industri antara lain adalah:
a. Luas lahan pertanian menjadi semakin berkurang
b. Kesuburan tanag semakin berkurang
c. Limbah industri mencemari lingkungan

sumber : https://www.youtube.com/watch?v=wfIYVppRsvE

C. Industri di Indonesia
         Menteri Perindustrian Indonesia saat ini adalah bapak Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT. Pria kelahiran kota arek-arek suroboyo ini memiliki visi untuk menjadikan Indonesia menjadi Negara industri tangguh. Dalam mewujudkan hal tersebut strategi yang ditempuh untuk mencapai visi dan misi pembangunan industri nasional adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan industri hulu dan industri antara berbasis sumber daya alam.
2. Melakukan pengendalian ekspor bahan mentah dan sumber energi.
3. Meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri.
4. Menetapkan Wilayah Pengembangan Industri (WPI).
5. Melakukan pembangunan sarana dan prasarana industri.
6. Melakukan pembangunan industri hijau.
7. Melakukan pembangunan industri strategis.
8. Melakukan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan
9. Meningkatkan kerjasama internasional bidang industri.

 

         Industri di Indonesia digolongkan menjadi dua belas kelompok, yaitu industri pengolahan pangan, industri tekstil, industri barang kulit, industri pengolahan kayu, industri pengolahan kertas, industri kimia farmasi, industri pengolahan karet, industri bahan galian bukan kolam, industri pengolahan logam, industri peralatan, industri pertambangan, dan industri pariwisata.




D. Industri Kreatif
         Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa) atau juga Ekonomi Kreatif . Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor ini, namun sejauh ini penjelasan Howkins masih belum diakui secara internasional.
Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama” dan bahwa “industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi”.

E. Hambatan Dalam Pembangunan Industri
         Beberapa hal yang menjadi factor pengahambat usaha industri adalah sebagai berikut.
a. Penjualan upaya yang kurang lancar karena tingginya persaingan usaha.
b. Barang yang disediakan sudah tidak sesuai dengan selera konsumen
c. Aliran modal kurang lancar
d. Bahan baku untuk jenis-jenis barang tertentu sangat bergantung kepada impor Negara lain
e. Sarana dan prasarana pendukung industri belum merata
f. Jumlah tenaga ahli dan terampil terbatas

F. Upaya Pendukung Pembangunan Industri
         Menurut bintarto dan surastopo, factor-faktor pendukung yang memungkinkan suatu industri dapat bekerja dengan lancar antara lain sebagai berikut.
a. Factor pendukung utama industri padat modal adalah modal (uang, alat, dan perlengakapan) dan bahan baku yang mudah didapat secara terus-menerus.
b. Factor pendukung utama industri padat karya adalah jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan keperluan industri tersebut dan terdapat di sekitar lokasi industri, serta tersedianya bahan baku yang mudah didapat secara terus-menerus.

Sumber :
Buku Geografi SMA kelas XI Penerbit Erlangga
Buku Geografi SMA Kelas XI Penerbit Yrama Widya

Minggu, 11 September 2016

Geografi XI

Persebaran Tambang Garam Batu (Halite) di Indonesia


           Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980 tentang penggolongan bahan-bahan galian. Pada pasal 1, bahan-bahan galian terdiri atas tiga golongan. Garam batu merupakan bagian dari bahan galian golongan C (bahan galian industri). Bahan galian golongan C adalah bahan galian yang digunakan untuk bahan baku industri.
           Setelah mengenali beberapa jenis batuan yang ada di bumi, ada salah satu jenis batu yang sepertinya menarik untuk dibahas lebih lanjut. Ini karena batu tersebut sangat membantu menjebak minyak bumi atau gas yang sering dijumpai di Teluk Meksiko dan daerah-daerah Timur Tengah. Batu tersebut adalah batu garam atau yang sering dikenal sebagai rock salt dan termasuk ke dalam batuan sediment. Batu garam  ini terbentuk dari kumpulan mineral yang sering disebut halite.
          Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO) dan ion monoatomik seperti fluorida (F), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.

Garam Batu (Halite)
         Garam batu merupakan mineral yang rapuh dengan pecahan konkidal. Garam batu merupakan mineral yang sangat mudah larutnya. Terkadang garam batu terdapat dengan sangat murni, walaupun pada umumnya masih bercampur dengan calcium, chloride, dan zat lainnya.

from : geogallery.si.edu

Terbentuknya Garam Batu (Halite)
         Terbentuknya garam batu sebagai endapan luas dari garam batu, sebagai larutan garam, sebagai hasil sublimasi dekat gunung api, dan sebagai efflorescent earthy crusts di daerah kering. Selain itu terbentuknya batu garam ini akibat dari penguapan air yang mengandung garam seperti air laut yang banyak mengandung ion-ion Na+ (Sodium) dan Cl (Cloride). Batu garam ini umumnya terbentuk di daerah danau yang mengering akibat penguapan, teluk-teluk yang relative tertutup, daerah estuarine yang ada di daerah arid, daerah-daerah di dekat laut seperti lagoon dan lain-lain.

Sifat Fisik Garam Batu :
•HALIT- NaCl
•Sistem Kristal   : Ismoterik (Gambar 1.)
•Belahan            : Sempurna (1011)
•Kekerasan        : 2,5
•BD                    : 2,16
•Kilap                 : Kaca
•Warna              : Bening, kekuningan, kemerahan, biru sampai keunguan.
•Gores               : Bening sampai putih
•Terdapat           : Dalam sedimentasi yang etbal berubah bentuk oleh evaporit dari laut
                            yang tertuutp lagun-lagun. Karakteristik mineral-mineral asosiasinya
                            adalah dolomite basal, anhidrit, gypsum, poli halit

https://doddys.wordpress.com/2006/12/08/pembentukan-batu-garam-rock-salt-dan- kubah-garam-salt-dome/

Peran Batu Garam di dunia pertambangan
         Batu garam sangat membantu menjebak minyak bumi atau gas yang sering dijumpai di Teluk Meksiko dan daerah-daerah Timur Tengah. Batu tersebut adalah batu garam atau yang sering dikenal sebagai rock salt dan termasuk ke dalam batuan sediment. Batu garam ini terbentuk dari kumpulan mineral yang sering disebut halite. Mineral halite mempunyai rumus kimia NaCl. Akan tetapi batu garam bisa juga mengandung pengotor-pengotor dan umumnya yang berasosiasi dengan batu garam tersebut adalah anhydrite (CaSO4), gypsum (CaSO4.2H2O), dan juga sylvite (KCl).

Tambang Garam Di Indonesia
         Tambang garam adalah usaha pertambangan ekstraksi garam batu atau halite dari deposit. Berbeda dengan garam yang dipanen dari laut, garam ini ditambang selayaknya bahan tambang bebatuan.Tambang garam terdapat di area di mana pernah terdapat badan air (danau, sungai, laut) yang kemudian mongering.


Sebelum ditemukannya mesin pembakaran dalam dan peralatan pengerjaan tanah, penambangan garam merupakan usaha yang mahal dan berbahaya. Dehidrasi dapat terjadi begitu cepat karena penambang terekspos garam secara konstan di kulit, terhirup udara, dan tertelan secara tidak sengaja. Di zaman Romawi kuno, garam yang tersaji di meja makan adalah simbol kekayaan. Ahli sejarah Romawi, Pliny the Elder menyatakan bahwa "di Roma, para prajurit dibayar dengan garam (salt), dan istilah salary (upah) berasal dari situ. Hingga Revolusi Industri, garam tambang masih sulit dilakukan dan penambangan lebih sering dilakukan oleh budak atau narapidana. Praktik tersebut masih dilakukan oleh Uni Soviet dan Jerman Nazi di perang dunia.

           from:http://www.kaskus.co.id/thread/516ce08c601243d00300000a/

         Penyebaran Garam Batu (Halite)Garam Batu terdapat di Jawa Timur yaitu Madura, lalu di Maluku tepatnya di Jamdeina. Selain itu Garam Batu juga terdapat di Kepulauan Kei. Selain itu ditemukan pula Tambak garam di desa Palibelo, di luar Bima, Pulau Sumbawa, Indonesia

Manfaat Garam Batu (Halite)
         Manfaat dari  Garam Batu (Halite) adalah Digunakan dalam makanan manusia dan hewan, makanan bumbu dan pengawetan makanan, digunakan untuk menyiapkan natrium hidroksida, soda abu, kaustik soda, asam klorida, klorin, natrium logam, glasir keramik, metalurgi, air mineral,sabun, penjernih air, jalan raya, fotografi, herbisida, pemadam kebakaran, reactor nuklir, obat kumur, obat-obatan, dalam peralatan ilmiah untuk bagian optik. Kristalvtunggal yang digunakan untuk transmisi spektroskopi, ultraviolet dan inframerah.
         Garam batu juga dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, selain untuk dikonsumsi secara langsung oleh manusia, juga dimanfaatkan oleh industri diantaranya adalah oleh industri kimia mencapai sekitar 22,70 %, industri pulp dan kertas : 8 %, industri makanan ternak 7 %, industri plastik /fiber: 5 -6 %, industri sabun : 5 -6, dan untuk keperluan industri-industri lainnya.

Cara Pengolahan Garam Batu (Halite)
       Berdasarkan UU No. 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara, bahwa wilayah pertambangan daalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya, serta berwawasan  lingkungan.
       Hal tersebut mewajibkan perusahaan tambang untuk menerapkan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang yang ramah lingkungan seperti uraian berikut ini.
a. Mendayagunakan sumber barang tambang untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
b. Mengelola sumber barang tambang dengan baik dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat.
c. Memanfaatkan sumber barang tamban dengan memperhatikan kepentingan ekonomi.
d. Meningkatkan potensi sumber barang tambang pengaruhnya terhadap lingkungan hidup.
e. Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian.


         Indonesia memiliki banyak kandungan barang tambang, baik yang sudah dimanfaatkan maupun yang masih merupakan potensi. Penjelasannya sebagai berikut.
 Prospeksi
Propeksi adalah suatu kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan bahan galian atau mineral berharga.
Eksplorasi
Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata dan besarnya cadangan, serta “studi kelayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah ditemukan.
Eksploitasi
Eksploitasi adalah suatu kegiatan penambangan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian, kadang-kadang sampai ke tempat pemasaran.
Tahap pelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang diperlukan tindakan efesiensi. Efesiensi dapat menyelamatkan pengusaha, pemerintah, dan masyarakat dari berbagai kerugian. Contoh tindakan efesiensi dalam pertambangan adalah sebagai berikut.
a. Pemerintah melakukan penelitian menyeluruh terlebih dahulu
b. Pengusaha menyiapkan sarana-prasarana sebelum melakukan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang.
c. Pemerintah melakukan pengawasan selalu pada pelaku usaha tambang
d. Pengusaha melakukan langkah-langkah untuk mengatasi limbah pertambangan
         Selanjutnya, terdapat kegiatan reklamasi, yaitu suatu kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan akibat kegiatan pertambangan. Dalam pelakasaan reklamasi bagi garam batu, dapat dilaksanakan dengan melakukan pengendalian erosi dan sedimentasi dengan cara mengurangi kecepatan air limpasan dan meningkatkan peresapan air yang masuk ke tanah (infiltrasi).


Sumber :
Buku Geografi SMA kelas XI Penerbit Erlangga
Buku Geografi SMA Kelas XI Penerbit Yrama Widya

http://wienblank.blogspot.co.id/2012/01/saltstone-dan-pemanfaatannya.html