Terpadat ke-8 di Indonesia, Mesti Gembira atau Sedih?
Sumber : http://www.infokampus.net/2015/05/sma-favorit-di-sumatera-selatan.html
- Ibukota
|
Kota Palembang
|
Area
|
|
- Total luas
|
87017,41 km2
|
Populasi
|
|
- Total
|
8.133.655 (tahun 2016)
|
- Kepadatan
|
93/km2
|
Pemerintah
|
|
- Gubernur
|
Alex Noerdin
|
- Wagub
|
Ishak Mekki
|
- Ketua DPRD
|
Giri Ramanda Nazaputra Kiemas
|
- Sekda
|
Mukti Sulaiman
|
- Kecamatan
|
212
|
- Kelurahan
|
3.018
|
Provinsi Sumatera Selatan sejak berabad yang
lalu dikenal juga dengan sebutan Bumi Sriwijaya; pada abad ke-7 hingga abad
ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat kerajaan Sriwijaya yang juga terkenal
dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara. Gaung dan
pengaruhnya bahkan sampai ke Madagaskar di Benua Afrika.
Tahukah Anda bahwa Provinsi Sumatera Selatan
merupakan provinsi dengan populasi terpadat ke 8 di Indonesia, bisa dibayangkan
bahwa Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang yang menurut orang
sekitar telah padat, hanya menduduki posisi ke 8 di Indonesia, bagaimana bila
kita bercakap mengenai provinsi dengan populasi terpadat pertama di Indonesia.
Adapun provinsi terpadat di Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat dengan
populasi total sebesar 52.476.473 jiwa.
Kembali lagi ke Provinsi Sumatera Selatan,
Provinsi yang terkenal akan pempek dan legenda pulau kemarau ini memiliki
kepadatan 93/Km2. Apabila dijabarkan maka setiap per 1Km2 luas suatu
daerah di SUMSEL akan terdapat 93 jiwa manusia yang sedang bekerja maupun yang
sedang melaksanakan aktivitas dan rutinitas sehari-hari. Manfaat kita
mengetahui tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah, pemerintah daerah dapat
membuat perencanaan pembangunan fasilitas sosial. Jika suatu daerah memiliki
kepadatan penduduk aritmatik rendah, pembangunan fasilitas kesehatan, seperti
puskesmas.
Jika Anda bertanya dari mana nilai kepadatan
sebesar 93/Km2 , ini maka jawabanya, hasil ini didapatkan dengan cara
membagi jumlah keseluruhan penduduk dengan luas wilayah yang ada. Hal ini
merupakan penghitungan menggunakan rumus kependudukan aritmatik. Tahukah Anda
bila kepadatan penduduk aritmatik sangat bermanfaat dalam bidang perencanaan
penduduk. Lanjut lagi, Nilai 93/Km2 tidaklah terlalu besar apabila sumber
daya manusia yang ada dapat memanfaatkan bagi setiap jiwa dan raga mereka.
Sebagai Provinsi terpadat ke 8 di Indonesia, tentu
banyak dampak positif maupun negative ketika suatu daerah memiliki banyak
sumber daya manusia misalnya terpenuhinya kebutuhan suatu perusahaan untuk
mendapatkan pegawai atau buruh yang dapat bekerja di suatu perusahaan. Selain
itu dengan banyaknya sumber daya manusia tentu saja kita khususnya Provinsi
Sumatera Selatan tak akan kekurangan tenaga kerja dan tak perlu mengimpor
tenaga kerja asing sebagaimana seperti provinsi lain yang masih membutuhkan
tenaga kerja.
Adapun dampak negativenya adalah meningkatnya
kemiskinan, hal ini terjadi karena jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia tak
sebanyak jumlah populasi di suatu daerah terutama di Provinsi Sumatera Selatan,
selain itu otomatis karena meningkatnya kemiskinan akan menimbulkan tingginya
kriminalitas di Provinsi tuan rumah SEA GAMES 2011, pantas saja kita tak perlu
heran apabila di setiap koran, media cetak maupun elektronik yang kita
baca terdapat laman maupun berita tentang kriminalitas. Selain itu, dampak
negatifnya terjadi persaingan dalam dunia kerja serta meningkatnya kebutuhan
akan berbagai fasilitas sosial.
Dari hal yang disajikan di
atas, ada beberapa langkah yang tepat untuk pemerintah Provinsi yang nantinya
menjadi tuan rumah ASEAN GAMES 2018 ini agar kepadatan penduduk yang ada tidak
menjadikan suatu permasalahan sosial yaitu, dengan mencanangkan program
Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan regional Provinsi Sumatera Selatan, hal
ini harus sejalan dengan pengenalan program KB serta pengenalan alat-alat
kontrasepsi kepada pasangan usia subur, lalu menetapkan UU tentang batas usia
nikah menjadi cara untuk penanggulangan kepadatan penduduk.
Sumber Data :
Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil SUMSEL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar